Belanja Bersama Anak

Parenting / 21 January 2009

Kalangan Sendiri

Belanja Bersama Anak

agnes.faith Official Writer
3442

Saat berbelanja sambil membawa anak, kerap muncul rasa khawatir kalau si kecil tiba-tiba terlepas dari pandangan Anda dan hilang di tengah kerumunan orang. Apalagi belakangan penculikan anak pun marak terjadi. Semakin cemas, bukan?

Berikut ini beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan agar acara berbelanja Anda menjadi aman dan jauh dari panik.

1. Pastikan anak mempunyai nomor telepon genggam Anda dan pasang di tempat yang mudah terlihat dan aman. Sangat sulit bagi anak balita untuk ingat dan menemukan tempat pertemuan di pusat perbelanjaan yang besar. Dengan memasang nomor telepon genggam Anda di tempat yang aman namun gampang ditemukan orang (di saku baju anak,misalnya), akan memudahkan orang lain untuk menghubungi Anda bila terpisah dari anak.

2. Ajarkan anak untuk mencari ibu-ibu bila mereka memerlukan bantuan. Para ibu mudah ditemukan dan pasti tidak akan segan-segan untuk membantu. Bahkan anak usia 2 tahun dapat mengidentifikasikan apakah orang tersebut seorang ibu atau bukan.

3. Pakaikan baju berwarna mencolok, seperti kuning atau hijau. Anda akan dapat melihatnya dengan mudah di tempat yang ramai, dan orang lain pun dapat membantu Anda dengan mudah bila diperlukan.

4. Selalu membawa foto anak yang terbaru dan di belakangnya tuliskan tinggi, berat badan, warna rambut, dan matanya. Cantumkan juga tanda-tanda khusus yang dimiliki oleh anak Anda, misalnya tahi lalat di pipi kiri atau memakai kacamata.

5. Ingatkan anak untuk tidak berada jauh dari Anda. Ucapkan selamat bila mereka mengikuti perkataan Anda. Anda dapat melatihnya setiap saat bila mengajaknya bepergian, entah ke supermarket atau ke tempat umum lainnya. Dukungan yang positif merupakan alat mengajar yang terbaik.

6. Bila kehilangan anak, segera hubungi pegawai toko, satpam, atau pengelola gedung. Bila curiga anak dalam bahaya, segera hubungi polisi.

7. Rayakan pertemuan kembali. Jangan memarahi atau mengomeli si kecil bila mereka sempat hilang karena bila hal tersebut terjadi kembali, anak akan memilih untuk tetap hilang daripada dimarahi atau diomeli habis-habisan.

Bahkan setelah ia ditemukan kembali dengan aman dan cepat pun, kejadian itu akan membekas di dalam dirinya dan bisa menjadi pengalaman traumatis. Baik bagi si anak maupun orangtuanya.

Sumber : nova
Halaman :
1

Ikuti Kami